Minggu, 09 Juni 2013

Wajah Perekonomian Indonesia



Nama   : Siti Rahmawati
Kelas   : 1EB17
Npm     : 27212083

A.    Perekonomian Indonesia pada saat ini
Perekonomian Indonesia pada 2012 masih dibayangi ketidakpastian global, terutama yang bersumber dari masalah utang dan defisit anggaran negara-negara di Uni Eropa.
Namun, di tengah perlambatan ekonomi global itu, analis ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, optimistis pertumbuhan ekonomi akan tetap pada level 6,7 persen pada 2012.
“Prediksi kami, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,7 persen, inflasi 4,9-5,5 persen, tapi bukan karena ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), melainkan hanya pembatasan BBM,” kata Lana dalam diskusi media ‘Economic Outlook 2012′, di Menara Imperium, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2011.
Lana juga memprediksi nilai tukar rupiah pada 2012 akan berada pada level Rp8.900-9.150 per dolar Amerika Serikat. Sementara itu, tingkat suku bunga acuan atau BI Rate berada di level 6 hingga 6,5 persen seiring kenaikan inflasi.“Target di atas enam persen masih sangat mungkin, IMF saja menganggap 6,3 persen, meskipun turun sedikit dari 6,5 persen,” ungkapnya.
Dia mengakui, pertumbuhan ekonomi Indonesia versi skenario Bank Dunia hanya berada pada level optimistis antara 6 sampai 6,3 persen. Sementara itu, pada level moderat berada di posisi 5,5 sampai 5,9 persen. Untuk level pesimistis, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 hanya berada di level 4,5 sampai 5,5 persen.
“Ekonomi dunia masih diperkirakan tumbuh sekitar empat persen, perlambatannya kecil dan tidak seburuk 2009,” kata Lana.
Keyakinan akan membaiknya perekonomian Indonesia saat ini juga diungkapkan oleh  Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Keuangan Financial Reform Institute Muhammad Husni Thamrin menyatakan, perekonomian Indonesia pada 2012 siap untuk lepas landas.
“Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang 2011 bisa dibilang kuat dan stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012 siap lepas landas,” kata Husni dalam diskusi ekonomi bersama Financial Reform Institute di Cikini, Jakarta, Selasa. 
Husni mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 mencapai 6,5 persen dengan inflasi sebesar 3,79 persen. “Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN serta negara dengan angka inflasi terendah se-Asia Pasifik,” kata Husni. Husni menambahkan rasio utang terhadap PDB sebesar 0,25 persen, cadangan devisa 110 miliar dolar AS, bunga dasar 6 persen dan defisit anggaran kurang dari 2 persen terhadap PDB menunjukkan kekuatan dan stabilitas ekonomi Indonesia pada 2011. “Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2011 yang mencapai 700 miliar dolar AS membuat Indonesia terdaftar sebagai anggota G-20 (negara-negara dengan volume ekonomi terbesar di dunia),” ujar Husni. 
Di samping itu, selama tujuh tahun terakhir angka kemiskinan di Indonesia terus menurun.
“Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin Indonesia turun dari 36,1 juta orang atau 16,66 persen dari total penduduk pada Februari 2004 menjadi 29,9 juta orang atau 12,36 persen dari total penduduk pada September 2011,” kata Husni. 
Husni berharap pada 2012 beberapa program pemerintah dalam sektor ekonomi seperti Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan berjalan dengan lancar sehingga mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan secara signifikan.
B.   Permasalah Ekonomi di Indonesia 

Masalah Ekonomi di Indonesia - Siapa sih yang tidak tahu bahwa negara kita, Indonesia ini adalah termasuk negara yang kaya? Terutama kaya akan sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia belum maksimal. Parahnya lagi adalah orang asing yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita. Itu baru satu contoh permasalahan ekonomi Indonesia yang muncul kepermukaan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa permasalahan lagi yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang.
Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia
1.      Tingginya Jumlah Pengangguran.
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.
2.      Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.
Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin meningkat. Parahnya lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah  ini. Bahkan beberapa industri yang dinilai cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih menjadi importir yang hanya cukup menyediakan gudang dan beberapa pekerja saja dibanding dengan mendirikan sebuah industri baru. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan masalah ekonomi di indonesia lainnya.
Masalah Ekonomi di Indonesia Lainnya :
3.      Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
       Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.
4.      Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.
5.      Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.
Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.
6.      Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu anda ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau semakin rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
7.      Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Selain suku bunga perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di suatu negara adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris cukup sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.

C.   Dampak Positif dan Negatif akibat Global Ekonomi
Namun, di tengah gejolak tersebut, ekonomi dunia masih memberikan kabar positif.
Faktor positif tersebut di antaranya perbaikan ekonomi AS, yaitu berkurangnya risiko ekonomi akibat pelaksanaan pemilihan presiden AS pada November 2012.
Hal lain adalah suntikan modal Bank Sentral Uni Eropa pada tahap I senilai 489 miliar euro. Sementara itu, suntikan modal tahap II akan dilakukan pada Februari 2012 dengan total dana mencapai satu triliun euro. “Portfolio rebalancing dari UE ke pasar Asia termasuk Indonesia, kami perkirakan pada kuartal pertama 2012,” kata dia. “Intra trade Asia yang kuat, lebih besar dari perdagangan Indonesia-AS, Indonesia-UE, dan lainnya.”
Sementara itu, dari sisi negatif ekonomi global, masih ada potensi ketidakstabilan nilai tukar euro yang cenderung menuju bubarnya mata uang tunggal tersebut. Hal itu bisa ditandai dengan permintaan dolar AS yang semakin meningkat.Kawasan Eropa juga masih dihantui dengan adanya potensi resesi, karena kebijakan fiskal yang sangat ketat.
Globalisasi perekonomian juga masuk ke dalam indonesia yang memberikan efek positif dan efek negatif. Dampak positif globalisasi bagi indonesia adalah mendorong Indonesia untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik sehingga dapat meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di pasar internasional, mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi,meningkatkan kesempatan kerja (dengan banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke indonesia) meningkatkan devisa negara,memudahkan masyarakat memperoleh barang impor yang dibutuhkannya yang barang tersebut belum dapat di produksi di indonesia dan juga dapat meningkatkan kegiatan pariwisata yang berguna sebagai ajang promosi produk Indonesia .
Sedangkan dampak negatif globalisasi ekonomi bagi indonesia adalah globaisasi ekonomi mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara yang kaya dan yang miskin (yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin) seperti yang di jakarta, banyak gedung-gedung tinggi (mewah) disana tetapi di bawah gedung tersebut terdapat rumah yang terbuat dari kardus (tempat tinggal masyarakat miskin) hal tersebut menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial. Globalisasi perekonomian juga mengakibatkan meningkatnya barang-barang impor yanga masuk ke pasar dalam negeri secara besar-besaran yang mengakibatkan indonesia menjadi objek pasar internasional seperti produksi motor yang dikuasai oleh jepang, indonesia hanya pasar sedangkan keuntungan yang didapat oleh jepang dari indonesia akan di bawa jepang untuk memperkaya bangsa jepang. Hal ini juga terjadi pada kasus PT. Freeport di Papua, di sana emas indonesia di keruk habis oleh amerika, sebagian besar keuntungannya mereka bawa ke amerika sedangkan keuntungan bagi indonesia hanya sedikit dan bahkan indonesia bisa di bilang hanya memperoleh kemiskinan (seperti kerusakan hutan), buruh-buruh indonesia yang bekerja di sana di upah seminimal dengan kerja yang begitu berat.
Terlepas dari dampak positif atau negatif dari globalisasi ekonomi , sebenarnya globalisasi ekonomi dapat memberikan keuntungan yang besar pada suatu negara apabila negara tersebut mempunyai produk yang berdaya saing tinggi, mempunyai sumber daya manusia yang memadai (berkualitas) dan kebijakan pemerintah
Globalisasi ekonomi juga memiliki peluang dan tantangan bagi kita semua untuk bersaing dalam globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi memberikan peluang bagi para pelaku usaha (pengusaha) domestik untuk memperbesar bisnisnya sehingga para pengusaha dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dalam hal ini pemerintah juga harus berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan yang ada untuk memperkuat daya saing. Kita haruslah memiliki daya saing yang tinggi dan memaksimalkan setiap peluang yang di dapatkan, dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, maka kita akan dapat bersaing dengan negara-negara lain. Walaupun demikian globalisasi juga memiliki tantangan tersendiri bagi kita semua, ketika produk yang dihasilkan dan sumber daya manusia tidak berkualitas, maka kita tidak akan dapat bersaing dengan negara-negara lain. Pada faktanya indonesia masih lemah dalam persaingan globalisasi ekonomi, kurangnya daya saing tersebut bisa di sebabkan oleh kurangnya dukungan pemerintah / kurangnya perlindungan pemerintah terhadap pelaku usaha lokal / kebijakan pemerintah yang merugikan pelaku usaha lokal (dan inilah tantangan yang dihadapi oleh indonesia). Dibawah ini adalah contoh dari dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi ekonomi di dua sektor paling vital dalam kehidupan berekonomi , sebagai berikut ;
1.      Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan
Dampak positif globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan :
~> Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing mereput pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang.
~> Di bidang jasa kita mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya tradisional yang beraneka ragam.
Dampak negatif globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan :
~>  Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
~>  Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
~>  Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
2.      Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi
Dampak positif globalisasi bidang ekonomi sektor produksi :
~> Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis (melimpahnya bahan baku, areal yang luas, dan tenaga kerja yang masih murah) meskipun masih sangat terbatas dan rentan terhadap perubahan-perubahan kondisi sosial-politik dalam negeri ataupun perubahan-perubahan global, Indonesia memiliki peluang untuk dipilih menjadi tempat baru bagi perusahaan tersebut.
Dampak negatif globalisasi bidang ekonomi sektor produksi :
~> Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industridalam negeri sulit berkembang.
~> Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
~> Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.

Referensi :

Multinational Corporate, sebuah agresi pada wirausahawan

Nama   : Siti Rahmawati
Kelas   : 1EB17
Npm     : 27212083


Bagaimana Perkembangan Perusahaan Multinasional ?
Perusahaan Multinasional (MNC) terus berkembang seiring dengan perekonomian dunia yang semakin hari terus berkembang. Saat ini seiring perkembangan tersebut negara yang berperan besar sebagai aktor utama dalam perkembangan jaman dalam perdagangan internasional. Lamakelamaan muncul beberapa aktor lain yang memiliki peran signifikan dalam membentuk perdagangan internasional. Salah satu aktor (selain negara) yang memiliki pengaruh besar dalam melakukan perdagangan internasional adalah Multinational Corporation (MNC). Perusahaan yang beroperasi pada paling tidak dua negara penerima (host country) yang dihubungkan melalui sebuah perusahaan induk dengan ikatan kepemilikan yang sama. MNC yang beroperasi di negara lain (host country) disebut sebagai subsi diary (anak perusahaan), sementara MNC yang beroperasi di negara asalnya disebut perusahaan induk. Oleh karena itu, MNC memiliki pengaruh besar dalam perekonomian global.
Apa itu Multinational Corporation (MNC)?
Perusahaan Multinational Corporation (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka , dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri.1
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.2

Karakteristik dari MNC
Michael J. Carbaugh menyebutkan sedikitnya ada empat karakteristik dari MNC. Namun untuk mempermudah pemahaman kita, terdapat empat karakteristik dari MNC3, yakni :
  1. MNC disebutkan sebagai suatu perusahaan bisnis yang beroperasi di dua ataulebih negara tujuan (host country) dimana perusahaan induk MNC tadi berasaldi negara asal (home country)
  2. MNC sering kali melakukan kegiatan research and development  di Negara tujuan
  3. Sifat operasional tadi perusahaan tadi adalah lintas batas Negara
  4. Adanya pemindahan modal yang ditandai dengan arus investasi asing langsung dari daerah – daerah sedikit yang memberikan keuntungan kepada MNC kedaerah – daerah yang dianggap mampu memberikan kontribusi positif atas keberadaan MNC.
MNC sangat mengutamakan prinsip efisiensi, di mana dengan biaya pengeluaran yang sedikit dapat mendatangkan keuntungan yang sebesar – besarnya. Efisiensi MNC yang dilakukan oleh MNC di sini terbagi menjadi dua yakni,faktor permintaan dan faktor biaya.4Faktor permintaan erat kaitannya dengan profit orientation yang ingin didapatkan oleh MNC. Sebagai contoh, apa yang dilakukan oleh MNC yang terus melakukan perluasan pangsa pasar mereka (ekspansi). Dengan pasar yang semakin luas dan hasil produksinya diminati oleh konsumen, ini akan mendatangkan keuntungan yang menggiurkan.
Jenis-Jenis Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional
Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing
A.   Devinisi Fungsional Sedunia
~>   Diorganisasi bedasarkan fungsi
~> Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional mereka diperusahaan induk.
~> Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data yang mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah.
B.   Divisi internasional
Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari divisi Domestik.
C.  Wilayah Geografis
      ~> Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan  yang  berlokasi dalam batasnya.
~> Tidak adanya komunikasi antar wilayah.
~> Hubunan pelapor antara anak dan induk.
D.  Divisi produk sedunia
~> Divisi ini bertanggung jawab pada  operasi mereka sendiri diseluruh dunia.
~> Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan.
Apakah perlu koordinasi dalam MNC ?
1.    Koordinasi dalam MNC merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global
2. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi sedunia mereka dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional
3. Sumberdaya yang digunakan MNC tersebar luas, sehingga tantangan koordinasi lebih besar, tetap dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan metodologi  menjadi semakin mudah.
Manajemen MNC
Tujuan dari MNC :
1.   Profit maximization, indikatornya dilihat dari laba ruginya
2.   Kekayaan maximization, indikatornya dilhat dari harga sahamnya, price saham naik maka semakin kaya
Fungsi manajemen keuangan u maximization kekayaan :
1.      Mencari dana (financing decision)
2.      Menggunakan dana (investment decision)
Ciri khusus yang membedakan MNC dengan perusahaan domestic adalah kemampuan MNC untuk melakukan transfer/ memindahkan dana dan laba diantara perusahaan-perusahaan yang tergabung didalamnya melalui mekanisme transfer. MNC akan memperhatikan total outflow dan inflow untuk melakukan efiseinsi/ hedging (minimize cost).
Sumber-sumber transaksi financial bagi suatu MNC berasal dari transfer barang, jasa, teknologi, dan modal intern. Cara transfer : MNC mempunyai kebebasan untuk memilih saluran financial melalui saluran dana dan profit dialokasikan misalnya :
o   Hak paten dari merek : dijual sekaligus atau ditransfer sebagai imbalan dari pembayaran royalti
o   Menghasilkan profit dan cash dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya melalui penyesuaian transfer harga.
o  Modal dapat dikirim ke macanegara sebagai hutang/pinjaman dengan tingkat  bunga tertentu dalam bentuk valas tertentu dan jadwal pengembalian atau sebagi ekuitas dengan imbalan dividen.
Hutang piutang financial intern diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan diantara perusahaan yang tergabung dalam MNC :
1.    Tepat waktu sesuai jadwal
2.    Dipercepat (lending)
3.    Diperlambat (laging)
Dengan operasi diberbagai negara maka MNC dapat :
1.    Melakukan segmentasi pasar dengan biaya modal yang rendah
2.    Mengubah profit sehingga pajaknya lebih rendah
3.    Serta memanfaatkan keuntungan diversifikasi internasional; dalam rangka menekan resiko pendapatan.
Pro dan Kontra Terhadap Kehadiran MNC
Seperti mata uang yang selalu memiliki dua sisi, kehadiran MNC di suatunegara pun juga demikian. Selalu ada sisi positif dan negatif mengenai kehadiranMNC di suatu negara. Jika dilihat dari sisi yang positif, ada tiga keuntungandengan masuknya MNC,5yaitu :
1.      Meningkatkan pendapatan nasional
Dengan hadirnya suatu MNC di sebuah negara akan dapat menambah pundi – pundi kas negara. Negara tentu dapat menetapkan pajak kepada MNC yang sedang beroperasi di negara tersebut. Semakin besar pendapatan Negara yang diperoleh dari pajak MNC, tentu akan semakin memudahkan negara untuk menyelenggarakan pembangunan. Sebagai contoh berdasarkan laporan keuangan Freeport pada 2008, total pendapatan Freeport adalah US$ 3,703miliar dengan keuntungan US$ 1,415 miliar. Adapun penerimaan negara dari Freeport melalui pajak maupun royalti sebesar US$ 725 juta.2.
2.      Penyerapan tenaga kerja
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi hadirnya suatu MNC akan menyerap tenaga kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja, jumlah pengangguran akan berkurang. Di sisi lain dengan terserapnya tenaga kerja di sini, akan terjadiproses transfer teknologi dan pengenalan sistem manajerial yang baru. Sebagai contoh, dengan hadirnyanya PT. Astra Honda Motor (AHM) diIndonesia setidaknya, dapat menyerap 14 ribu tenaga kerja di Indonesia dalam posisi internal perusahaan, namun jika dihitung secara rinci dari dealer AHM, toko suku cadang setidaknya ada 1 juta pekerja saat ini menurut Johanes Lomanselaku Executive Vice President AHM.6
3.      Merangsang industri local
Dengan hadirnya MNC di suatu negara, ini akan merangsang indsutri lokal yang memasok bahan – bahan produksi dari MNC tersebut. Masih menggunakan contoh yang sama, (PT. AHM Indonesia) ternyata komponenmotor Honda hampir 98% adalah produk industri lokal. Untuk sepeda motorsuktik (matik) sudah 97% persen, sedangkan motor sport saat ini mencapai 91%.Selain itu, setidaknya saat ini tidak kurang dari 500 vendor dan produsen sukucadang lokal yang memasok produknya ke PT. AHM Indonesia. Diantara vendordan produsen suku cadang yang bermitra dengan PT. AHM adalah perusahaanskala Usaha Kecil dan Menengah (UKM)7.
Namun di sisi lain dengan hadirnya suatu MNC di suatu negara tidak dapat dipungkiri juga dapat mendatangkan efek buruk. MNC mendapatkan kritik tajamyang dinilai dapat menghambat perkembangan ekonomi nasional suatu negara dandapat menimbulkan efek imperialisme akibat ketergantungan ekonomi suatu Negara terhadap MNC.
Ini dapat dilihat pada saat negara mengalami krisis ekonomi, MNC dengan mudahnya menarik investasinya ke negara lainnya yang memiliki kondisi perekonomian dan politik yang stabil. Hal ini akan berdampak pada semakin jatuhnya perekonomian negara yang ditinggalkan oleh MNC tersebut. Dengan berpindahnya MNC tersebut, tentu ini akan meningkatkan angka pengangguran,dengan meningkatnya angka pengangguran dan jumlah lapangan yang tersediasangat terbatas dapat mengakibatkan goyahnya stabilitas keamanan ekonomi Negara tersebut. Suatu contoh yang terjadi di Thailand krisis politik di sana mendorong pabrik Toyota Fortuner dipindahkan ke Indonesia8
Kelemahan dan Kelebihan perusahaan multinasional
Kelemahan perusahaan multinasional, yaitu :
Semakin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi kekuasaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak
Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
o   Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
o  Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
Kebaikan perusahaan multinasional, antara lain:
o   Menambah devisa Negara melalui penanaman di bidang ekspor
o   Mengurangi kebutuhan devisa untuk import di sector industry.
o   Memodernisir industry.
o   Ikut mendukung pembangunan nasional.
o   Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
Dampak Perusahaan Multinasional
Positif
Dampak positif atas kehadiran MNC, yaitu :
1.    Untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi negara penerima
2.   Menutup defisit neraca transaksi berjalan secara netral. Artinya dibandingkan dengan pinjaman asing dan portfolio investment asing maka FDI (Foreign Direct Investment) banyak terbukti telah menolong penutupan defisit neraca transaksi berjalan dari negara berkembang baik
3. Memberikan efek multiplier positif pada peningkatan pertumbuhan kegiatan industripasokan dan industri komponen
4.  Memberikan efek multiplier yang tinggi pada penyerapan tenaga kerja trampil (lulusan program pasca sarjana dan sarjana) dan tenaga ahli khusus
5.  Mempercepat proses transfer teknologi pada perusahaan mitra local dan perusahaan local yang terkait
6.  Mengurangi tingkat korupsi karena perusahaan MNC umunya merupakan perusahaan yang go public
Negatif
Alasan utama banyaknya negara berhati-hati sebelum mengizinkan operasisuatu perusahaan multinasional di negaranya adalah dampak-dampak negatif yangmungkin ditimbulkannya. Salvatore paling tidak menyebutkan 6 dampak ini di dalam bukunya, 
Terhadap negara asal :
1. Hilangnya sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena perusahaan multinasionalmengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri
2.Ekspor teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara perlahan-lahan akanmelunturkan prioritas teknologi negara asal dan pada akhirnya mengancam perekonomian negara bersangkutan
3. Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga mengurangi pemasukan perpajakana
4. Mempengaruhi kebijakan moneter domestic
Terhadap negara tuan rumah:
1.  Keengganan cabang perusahaan multinasional untuk mengekspor suatu produk karena negara tersebut bukan mitra dagang negara asalanya
2.   Mempengaruhi kebijakan moneter negara yang bersangkutan
3.  Budaya konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa mengubah budaya konsumsi konsumen local dan pada akhirnya mematikan unit-unit usahatradisional. 
Penanggulangan Dampak negative Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional, seperti halnya perusahaan komersial lainnya akan tetap dan selalu bersifat profit oriented. Disini akan timbul suatu masalah dalam kaitannya dengan penanggulangan dampak negative perusahaan multinasional. Program – program penanggulangan dampak negative, bias dicontohkan asuransi kesehatan pegawai, pajak lingkungan hidup (diluar negeri), jamsostek, reservasi lingkungan akan dianggap sebagai suatu inefisiensi karena sifat profit orientednya tadi,dimana perusahaan berusaha mencari keuntungan yang sebesar-besarnya sebagai bentuk pertanggung jawabannya terhadap shareholder. Sehingga tidak akan tercapai titik temu antara tujuan perusahaan dengan tujuan masyarakat. Disinilah pemerintah mengambil peranannya. Namun, tidak selamanya hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah apalagi pemerintah yang korup. Demi peningkatan usaha penanggulangan dampak negative MNC, harus dicari akar masalah dari hambatan atas penanggulangan ini. Ekonomdan peraih nobel, Joseph E stiglitz dalam bukunya Making Globalization Works (2006)mengemukan 4 dilema yang dialami perusahaan sehingga mereka sebenarnya tidak mau melakukan usaha penanggulangan dampak negatif atas aktivitas yang mereka lakukan.
1.    Sifatnya yang profit oriented, sebagaimana penjelasannya di atas
2.  Kompetisi. Ini mengakibatkan perusahaan harus melakukan operasi seefisienmungkin dengan cara menghasilkan untung yang sebesar-besarnya dan menekanbiaya dalam waktu singkat agar dapat tetap survive. Dalam kondisi seperti ini, tentu perusahaan akan menghindari segala biaya yang tidak esensial bagi operasiseperti, misalkan biaya pembangunan rumah sakit bagi warga sekitar
3.  Kekuatan ekonomi dan politik, mengingat kekuatan peusahaan multinasional yangluar biasa secara ekonomi dan politik, perusahaan semacam ini bisa saja “membeli” Negara – Negara yang memang sedang membutuhkan modal dari mereka. Contohnya Freeport di Papua dan Exxon di Aceh
4.  Kolusi perusahaan pemerintah. Perusahaan bias melakukan lobi – lobi kepada undangan yang memenuhi interest dan kebutuhan mereka. Tidak jarang biaya untuk melakukan lobi – lobi ini melebihi biaya investasi lainnya. Perusahaan perminyakan seringkali mengurangi biaya kompensasi dan konservasi alam dengan cara menyuap pejabat public. Lagipula kebijakan tersebut adalah banyak dipengaruhi pejabat public dan perusahaan saja, tetapi minim partisipasi masyarakat sehingga tidak jarang mengabaikan hak – hak public
Daftar Perusahaan Multinasional
1.      Group Volkswagen
2.      Honda
3.      HSBC
4.      Hundai
5.      IBM
6.      Intel corporation
7.      KFC
8.      LG Electronics
9.      McDonald’s
10.  Acer Inc
11.  Adidas
12.  Shell
Dan masih banyak lagi


Sumber Bacaan :
o Ali M. Nizamuddin, Multinational Corporations and Economic Development: The Lessons of Singapore, dalam International Social Science Review
o   Sitepu, Anthonius. P , Studi Hubungan Internasional, (Medan: Graha Ilmu, 2011)
 
Referensi :
 
Catatan Kaki :
1Michael J. Carbaugh, Inernational Economics, South-Western College Publishing, Cincinnati, 2000
2http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2099367-pengertian-multinational-corporation-mnc-perusahaan/#ixzz2VgDYJjPx
4Carbaugh, Op. Cit., hal.312-315.
5 David Balaam dan Michael Vesseth, Introduction to International Political Economy, Pretince Hall,New Jersey, 2001