Rabu, 28 November 2012

                                                                     sahabat

Ini memang sangat membosankanIni begitu melelahkanBahkan, ini sangat menjengkelkanTubuh seakan beku dalam bongkahan esMembeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa… itu benar sobatItu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penontonMenerangi tubuh di dalam kegelapanTerdiam bisu tanpa senyum dan air mataIni sangat menyedihkan..Namun.. ingatlah sobat..Kau tidak sendiriKau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisakBerteriaklah sepuasmu jika hatimu memanasKarena itu lebih baik ku lihatDari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu ituBagai seorang tokoh tanpa dialog.an masa depan Menuju kebahagian Sahabat Relung waktu telah lalu Rindu hati ingin bertemu Walau surya telah berlalu Dirimu masih ku tunggu Dalam paruh waktuku Sahabat Aku memuja seraya berdoa Kesehatan dan keberkahan Tetap menyertaimu Bersama KuasaNya Kau akan bahagia Sahabat Ketika hati ini bergeming Gema Adzan berkumandang Dikaulah yang membimbing Ke Surau kecil desa Bersujud kepadaNya Hingga raga ini tenang Sahabat Sukma melemah Jiwa berserah Tak tahu arah Terhentilah darah Sahabat Telah berujung riang Gaung cinta persaudaraan Telah kau tebarkan Mengisi celah darah Terpendam lubuk dalam Sahabat Tak bisa ungkap dengan kata apapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar